Siap Dukung Program Nasional, Wamentan Tinjau BBIB Singosari
By Al
nusakini.com - Malang - Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, melakukan kunjungan kerja ke Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari pada Senin (5/8) untuk meninjau berbagai aspek terkait produksi semen beku ternak. Dalam kunjungannya, Sudaryono memeriksa ternak pejantan unggul, proses penampungan air mani (semen), serta laboratorium produksi semen beku yang merupakan bagian penting dari program inseminasi buatan.
BBIB Singosari, yang merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, memainkan peran krusial dalam memproduksi semen beku untuk inseminasi buatan pada ternak. Semen beku yang diproduksi berasal dari sapi pejantan unggul seperti Belgian Blue, Wagyu, Limousin, Simmental, Aberdeen Angus, Brahman, Ongole, Sapi Bali, dan Sapi Madura, serta kambing. BBIB Singosari juga mengelola Bank Sperma yang menyimpan stok semen beku untuk distribusi domestik dan ekspor.
Kualitas semen beku yang dihasilkan oleh BBIB Singosari telah terjamin dengan sertifikasi SNI serta penerapan standar internasional seperti SNI ISO 9001, SNI ISO 37001, SNI ISO 45001, dan ISO 17025 untuk laboratoriumnya. Semen beku ini telah diekspor ke berbagai negara di Asia dan Afrika, menandakan reputasi global BBIB Singosari dalam industri peternakan.
Kepala BBIB Singosari, Dr. Akbar, menjelaskan pentingnya peran lembaga ini dalam mendukung program Presiden Terpilih dengan fokus pada penyediaan protein hewani dari daging dan susu. "BBIB Singosari memiliki stok semen beku sebanyak 5 juta dosis dengan kapasitas produksi mencapai 4 juta dosis per tahun. Kami juga terlibat dalam pelatihan petugas teknis peternakan dan berperan sebagai focal point dalam program kerjasama selatan-selatan dan triangular. BBIB Singosari tidak hanya melayani kebutuhan dalam negeri tetapi juga berfungsi sebagai alat diplomasi bagi Indonesia," ujar Dr. Akbar.
Sudaryono juga mengungkapkan dukungannya terhadap BBIB Singosari dan pentingnya kolaborasi dalam sektor peternakan. "Kerjasama dan kolaborasi dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mencapai swasembada daging dan susu. Protein hewani seperti ayam, telur, daging, dan susu harus dapat dipenuhi dari dalam negeri. Upaya lebih lanjut dan kolaborasi intensif akan meningkatkan pemenuhan kebutuhan gizi, yang berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan generasi mendatang," tambah Sudaryono.
Selain itu, BBIB Singosari tengah mengembangkan semen beku sexing yang memungkinkan kelahiran ternak dengan jenis kelamin yang diinginkan, baik jantan maupun betina. Inovasi ini sangat diantisipasi oleh peternak di Indonesia, khususnya untuk membantu pemulihan produksi pasca wabah penyakit mulut dan kuku pada tahun 2022.
Kunjungan Wamentan Sudaryono ke BBIB Singosari merupakan bagian dari upaya mempercepat pembangunan sektor peternakan dan kesehatan hewan, serta mensukseskan Program Presiden Terpilih untuk meningkatkan asupan gizi nasional.